Cara Mengatasi Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi……………….., sangat berhubungan dengan uang atau materi. Merupakan masalah terbesar dunia dan negara. Seperti kita lihat adanya krisis finansial, kemiskinan, dan masalah keluarga banyak disebabkan oleh masalah ekonomi.
Trus, bagaimana kita bisa memecahkan masalah tersebut????
Mungkin kita ambil dari yang paling sederhana, yaitu diri kita sendiri. Untuk bisa terbebas dari masalah semacam itu, kita haru bisa meningkatkan dan menambah nilai jual diri kita. Jika saat ini kita hanya memiliki 2 hal yang bisa dijual, kita harus mencari dan menambah hal-hal lain yang bisa kita jadikan komuditas untuk dijual.
Caranya gimana………………???
Tentunya kita jangan pernah puas dengan apa yg disajikan saat ini kekita. Jangan merasa nyaman dengan keadaan saat ini. Tapi selalu gali informasi dan tingkatkan kreatifitas untuk bisa berkembang lebih besar dan bernilai. Akan tetapi, kita harus tetap mensyukuri setiap yang terjadi pada kita.
Lingkaran Setan
LINGKARAN SETAN KEMISKINAN DALAM PEMBANGUNAN
· Pengertian lingkaran setan kemiskinan dalam pembangunan
Pada awal pembangunan di Indonesia, beredar suatu teori yang sangat terkenal mula-mula dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi asal Swedia dan penerima hadiah nobel untuk ekonomi, Ragnar Nurkse. Teori itu disebut teori “Lingkaran Setan Kemiskinan”, terjemahan dari “Vicius Sircle of Poverty” yaitu konsep yang mengandaikan suatu konstellasi melingkar dari daya- daya yang cenderung beraksi dan beraksi satu sama lain secara sedemikian rupa sehingga menempatkan suatu negara miskin terus menerus dalam suasana kemiskinan. Teori itu menjelaskan sebab-sebab kemiskinan dinegara-negara sedang berkembang yang umunya baru merdeka dari penjajahan asing. Bertolak dari teori inilah, kemudian dikembangkan teori-teori ekonomi pembangunan, yaitu teori yang telah dikembangkan lebih dahulu di Eropa Barat yang menjadi cara pandang atau paradigma untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah ekonomi di negara-negara sedang berkembang, misalnya India atau Indonesia. Pada pkoknya teori itu mengatakan bahwa negara-negara sedang berkembang itu miskin dan tetap miskin, karena produktivitasnya rendah. Kerana rendah produktivitasnya, maka penghasilan seseoarang juga rendah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya yang minim. Karena itulah mereka tidak bisa menabung. Padahal tabungan adalah sumber utama pembentukan modal masyarakat sehingga capitalnya tidak efisien (boros). Untuk bisa membangun, maka lingkaran setan itu harus diputus, yaitu pada titik lingkaran rendahnya produktivitas, sebagai sebab awal dan pokok.
Caranya adalah dengan memberi modal kepada pelaku ekonomi. Modal tersebut berasal dari utang luar negeri. Dari sinilah maka pemerintah terjebak dari teori itu. Dengan alasan tidak memiliki modal rupiah atau devisa, maka pemerintah melakukan utang luar negeri. Dalam wacana selanjutnya berdasar pengalaman negara-negara sedang berkembang muncul teori mengkoreksinya. Menurut kami untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi supply yaitu dengan meningkatkan produktifitas yang rendah tersebut sehingga penghasilan yang mereka dapat bisa meningkat , dengan meningkatnya penghasilan mereka maka sebagian dari penghasilan tersebut dapat mereka tabung, denagn menabung maka investasi akan meningkat dan modal akan menjadi efisien (tidak boros).
Menurut kami untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi demand yaitu dengan meningkatkan pendapatannya. Hal ini akan berdampak kepada permintaan meningkat dan investasi juga meningkat maka modal menjadi efisien. Dengan demikian produktifitas dapat meningkat.
Menurut kami untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi keterbelakangan sumber alam dan manusia yaitu dengan memutar keterbelakangan itu sendiri , dengan begitu negara tidak keterbelakang.
0 komentar:
Posting Komentar